Pilih Kategori

News
Tokoh Muslimah
Journey to Islam
Hikmah
Nabi & Rasul
Birrul Walidain
Muslim Digest
Art & Culture
Doa
Marriage
Parenting
Event
Komunitas
Fashion
Food
Health & Beauty
Travel
Film
Selebriti
Books

Jelang Puncak Haji, PPIH Siapkan Pos Kesehatan Darurat di Arafah dan Mina untuk Jemaah Indonesia

Jelang Puncak Haji, PPIH Siapkan Pos Kesehatan Darurat di Arafah dan Mina untuk Jemaah Indonesia

Ilustrasi

Muslimahdaily - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan akan mendirikan sejumlah pos kesehatan darurat untuk melayani jemaah haji Indonesia selama periode puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Fokus utama penempatan pos-pos ini akan berada di Arafah dan Mina.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, dr. Liliek Marhaendro, menjelaskan bahwa pos kesehatan yang didirikan ini bersifat sebagai layanan darurat dan pertolongan pertama. "Hanya bisa memberikan pertolongan pertama maksimal selama 6 jam," kata dr. Liliek pada Minggu (1/6/2025) di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah.

Beliau menegaskan, jika setelah enam jam penanganan kondisi pasien belum pulih, atau jika sakitnya tergolong parah dan membutuhkan perawatan lebih dari enam jam, maka pasien tersebut akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi yang memiliki fasilitas lebih lengkap. "Prinsipnya, di pos kesehatan ini tidak ada fasilitas rawat inap," tegas dr. Liliek.

Imbauan Penting untuk Kesehatan Jemaah Selama Armuzna

Dr. Liliek berharap seluruh jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah puncak dalam kondisi sehat wal afiat. Untuk mendukung kelancaran ibadah selama periode Armuzna, ia memberikan beberapa imbauan penting kepada para jemaah:

Bawa Obat-obatan Pribadi dan Suplemen: Jemaah dianjurkan untuk membawa obat-obatan pribadi yang rutin dikonsumsi, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan (komorbid). Suplemen yang telah diberikan oleh dokter juga sebaiknya dibawa dan dikonsumsi sesuai anjuran.

"Konsumsi dan akomodasi (selama Armuzna) sudah disiapkan oleh pihak syarikah (penyedia layanan). Jemaah nanti (cukup) membawa bekal obat-obatan pribadi dan suplemen makanan yang diberikan oleh dokter," pesannya.

Jaga Kondisi Fisik dan Hindari Panas Berlebih: Menjelang Armuzna, sangat penting bagi jemaah untuk menjaga kondisi fisik. "Jemaah jangan terlalu sering ke luar hotel atau tenda, apalagi pada siang hari karena suhunya sangat panas," imbau dr. Liliek.

Minum Obat Teratur bagi yang Sakit: Bagi jemaah yang memiliki riwayat penyakit, dr. Liliek mengingatkan dengan tegas, "Obat dari dokter harus diminum secara teratur sesuai jadwalnya, supaya mereka tetap sehat dan bugar untuk beribadah di Armuzna."

Persiapan Fasilitas Safari Wukuf bagi Jemaah Sakit

Selain pos kesehatan darurat, pihak kesehatan haji PPIH Arab Saudi saat ini juga tengah memproses data jumlah jemaah yang akan difasilitasi untuk mengikuti program safari wukuf. Program safari wukuf ini diperuntukkan bagi jemaah haji yang sedang menjalani perawatan di KKHI atau Rumah Sakit Arab Saudi, namun kondisinya secara medis masih memungkinkan untuk melaksanakan rukun wukuf di Arafah, meskipun belum bisa kembali ke pemondokan atau hotel.

Untuk mendukung kelancaran safari wukuf ini, PPIH akan menyediakan empat unit bus khusus: dua bus didesain untuk jemaah dengan posisi berbaring dan dua bus lainnya untuk jemaah dengan posisi duduk. Selain itu, sejumlah unit ambulans juga akan disiagakan untuk mengantisipasi jika ada jemaah peserta safari wukuf yang kondisinya menurun dan perlu dirujuk ke rumah sakit secara mendesak selama prosesi wukuf.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah melalui PPIH Arab Saudi untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia selama di Tanah Suci.

 

Icon Rangkuman