Muslimahdaily - Kabar duka kembali datang dari Jalur Gaza. Seorang influencer Instagram cilik Palestina yang dikenal karena aksi kemanusiaannya, Yaqeen Hammad (11 tahun), dilaporkan tewas bersama 11 anak lainnya dalam sebuah serangan Israel. Serangan mematikan tersebut terjadi pada Jumat malam lalu (23/06/2025) di wilayah padat pengungsi al-Baraka, Deir el-Balah, yang menurut laporan awal berada di kawasan utara Gaza, di tengah blokade Israel yang telah berlangsung hampir tiga bulan.
Yaqeen Hammad, yang baru menginjak usia 11 tahun, dikenal aktif di media sosial. Bersama kakaknya, Mohamed Hammad, ia kerap membagikan momen-momen saat mereka mendistribusikan makanan, mainan, dan pakaian kepada keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi akibat konflik. Informasi ini dilaporkan oleh Palestine Chronicle. Selain aktivitasnya di media sosial, Yaqeen juga merupakan seorang relawan aktif di Ouena Collective, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza.
Kematian tragis Yaqeen dan anak-anak lainnya memicu gelombang duka cita dan penghormatan dari berbagai pihak, termasuk para aktivis, pengikutnya di media sosial, dan jurnalis. Mahmoud Bassam, seorang jurnalis foto yang berbasis di Gaza, mengungkapkan kesedihannya melalui media sosial. "Tubuhnya mungkin telah pergi, tetapi dampaknya tetap menjadi mercusuar kemanusiaan," tulis Bassam, menggarisbawahi jejak kebaikan yang ditinggalkan Yaqeen.
Ungkapan belasungkawa lainnya, seperti yang terlihat di platform X, menyoroti ironi pedih dari situasi ini. Banyak yang mengenang bagaimana Yaqeen, di usianya yang seharusnya diisi dengan permainan dan sekolah, justru mendedikasikan dirinya untuk membantu sesama di tengah krisis kemanusiaan yang parah. "Alih-alih berada di sekolah dan menikmati masa kanak-kanaknya, dia aktif di Instagram dan berpartisipasi dalam kampanye untuk membantu orang lain di Gaza. Tak bisa berkata-kata. Sungguh tak ada kata yang bisa mewakili (perasaan ini)," tulis seorang pengguna, mencerminkan kepedihan mendalam atas kehilangan tersebut.
Serangan ini sekali lagi menyoroti dampak konflik yang menghancurkan terhadap anak-anak di Gaza, yang terus hidup di bawah bayang-bayang kekerasan dan blokade. Kehilangan nyawa-nyawa muda seperti Yaqeen Hammad menjadi pengingat tragis akan harga mahal yang harus dibayar oleh warga sipil, terutama anak-anak, dalam konflik yang berkepanjangan.