Pilih Kategori

News
Tokoh Muslimah
Journey to Islam
Hikmah
Nabi & Rasul
Birrul Walidain
Muslim Digest
Art & Culture
Doa
Marriage
Parenting
Event
Komunitas
Fashion
Food
Health & Beauty
Travel
Film
Selebriti
Books

Hamas Tunjuk Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Baru Gantikan Ismail Haniyeh

Hamas Tunjuk Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Baru Gantikan Ismail Haniyeh

Potret Yahya Sinwar ( Foto : BBC )

Muslimahdaily - Tongkat estafet kepemimpinan Hamas secara resmi dilanjutkan oleh Yahya Sinwar setelah sepekan berlalu meninggalnya Ismail Haniyeh pada 31 Juli 2024. Penunjukkan Yahya Sinwar diumumkan oleh Hamas pada Selasa (6/8/2024). 

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat, semoga [Tuhan] mengasihaninya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan dikutip dari Al-Jazeera.

Yahya Sinwar merupakan petinggi Hamas yang dianggap sebagai otak dibalik meletusnya serangan 7 Oktober oleh Hamas di Israel yang menewaskan lebih ari 1.100 orang dan menahan lebih dari 200 orang. Usai serangan tersebut, ia hampir tak terlihat. Sinwar pun menjadi salah satu petinggi Hamas yang paling diincar oleh Israel selain Haniyeh.

Penunjukkan Sinwar sebagai pemimpin Hamas mengirim sinyal kepada pemerintah Israel bahwa kelompok tersebut akan terus memberontak. Tak hanya itu, hal tersebut juga berpotensi membuat perundingan gencaran senjata dan pembebasan sandera semakin tak terarah. Pasalnya, Haniyeh dan Sinwar memiliki pendekatan yang berbeda dalam berdialog. Haniyeh cenderung lebih cair, sementara Sinwar lebih keras menghadapi Israel.

"Ia [Sinwar] telah melejit ke posisi yang berpengaruh di Hamas, memimpinnya di Gaza. Pilihan Hamas untuk mengangkatnya sebagai pemimpin gerakan kini menempatkan Gaza di garis depan dan pusat, bukan hanya peristiwa di lapangan, tetapi juga dinamika dalam gerakan Hamas," kata Nour Odeh, seorang analis politik Palestina.

“Dan hal ini benar-benar mengirimkan sinyal, sejauh menyangkut negosiasi gencatan senjata, bahwa Gaza adalah pihak yang memegang kendali,” lanjutnya.

Yahya Sinwar lahir pada tahun 1962 di Khan Younis. Ia sempat  ditangkap oleh Israel berulang kali pada awal tahun 1980-an karena terlibat dalam aktivisme anti-pendudukan di Universitas Islam di Gaza. Setelah lulus, Sinwar berkontribusi mendirikan jaringan pejuang untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Israel. Kelompok tersebut kemudian dikenal sebagai Brigade Al-Qassam.

Tahun 1987, Sinwar memutuskan untuk bergabung bersama Hamas dan menjadi salah satu pemimpin kelompok tersebut. Satu tahun setelahnya, Sinwar  ditangkap oleh pemerintah Israel atas dugaan keterlibatan dalam penangkapan dan pembunuhan dua tentara Israel dan empat tersangka mata-mata Palestina. Ia dijatuhi empat hukuman seumur hidup, setara dengan 426 tahun penjara 

Sinwar menghabiskan 23 tahun di penjara Israel sembari belajar bahasa Ibrani hingga menjadi ahli dalam urusan Israel dan politik dalam negeri. Tahun 2011, Yahya Sinwar dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan yang membebaskan tentara Israel Gilad Shalit yang telah ditangkap oleh Hamas.

 

Icon Rangkuman