Muslimahdaily - Alhamdulillah, kita kembali dipertemukan dengan bulan Dzulhijjah, salah satu bulan yang begitu agung dan dimuliakan dalam kalender Islam. Sepuluh hari pertama di bulan penuh berkah ini adalah periode emas yang menyimpan keutamaan luar biasa, di mana setiap amalan shaleh yang kita kerjakan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, "Tidak ada hari-hari di mana amal shaleh lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah." (HR. Al-Bukhari).
Menyambut datangnya hari-hari penuh rahmat ini, penting bagi kita, Sahabat Muslimah, untuk memahami keutamaannya dan mempersiapkan diri guna meraihnya secara optimal. Di antara limpahan kesempatan beramal ini, ada satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dengan ganjaran yang begitu besar, yaitu puasa Arafah. Mari kita kenali lebih dekat!
Mengenal Puasa Arafah: Mutiara di Hari Istimewa
Puasa Arafah adalah ibadah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Tanggal ini memiliki keistimewaan karena bertepatan dengan momen ketika para jamaah haji dari seluruh dunia sedang melaksanakan rukun puncak ibadah haji, yaitu wukuf (berdiam diri dan berdoa) di Padang Arafah. Bagi kita, umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, sangat dianjurkan untuk menghidupkan hari yang penuh berkah ini dengan berpuasa.
Hukum melaksanakan puasa Arafah adalah sunnah muakkadah, yang berarti sunnah yang sangat ditekankan atau hampir mendekati wajib. Ini menunjukkan betapa besar keutamaan dan kuatnya anjuran dari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam untuk melaksanakannya.
Keutamaan Luar Biasa Puasa Arafah: Ganjaran yang Tak Ternilai
Sahabat Muslimah, berpuasa di hari Arafah memiliki keutamaan yang sungguh dahsyat dan tak ternilai harganya. Beberapa di antaranya adalah:
Penghapus Dosa Dua Tahun: Keutamaan paling utama dan paling dikenal dari puasa Arafah adalah kemampuannya untuk menghapuskan dosa. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim).
Subhanallah! Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penghapusan dosa di sini adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar memerlukan taubat nasuha (taubat yang tulus dan sungguh-sungguh) agar diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Meskipun demikian, ini adalah sebuah kemurahan dan rahmat yang begitu agung dari Allah bagi hamba-hamba-Nya.
Hari Pembebasan dari Api Neraka : Hari Arafah adalah hari di mana Allah Subhanahu wa ta'ala paling banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda, "Tidak ada hari di mana Allah paling banyak membebaskan seseorang dari neraka selain pada hari Arafah." (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa luasnya rahmat dan ampunan Allah yang dilimpahkan pada hari tersebut.
Doa yang Paling Mustajab : Hari Arafah juga dikenal sebagai hari di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda, "Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, mari kita perbanyak doa, munajat, dan dzikir pada hari istimewa ini, memohon segala kebaikan dunia dan akhirat.
Meneladani Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam : Dengan melaksanakan puasa Arafah, kita turut serta menghidupkan dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam serta para sahabatnya, yang merupakan salah satu bentuk nyata kecintaan kita kepada beliau.
Bagi Siapa Puasa Arafah Ini Dianjurkan?
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, puasa Arafah sangat dianjurkan bagi kita, umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Adapun bagi saudara-saudari kita yang sedang menunaikan ibadah haji dan tengah melakukan wukuf di Padang Arafah, justru tidak disunnahkan untuk berpuasa. Hikmah di baliknya adalah agar mereka memiliki kekuatan fisik yang prima untuk menjalankan seluruh rangkaian ibadah wukuf, yang merupakan rukun haji terpenting dan memerlukan konsentrasi serta energi yang cukup.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sendiri tidak berpuasa pada hari Arafah ketika beliau sedang melaksanakan haji. Ummul Fadhl binti al-Harits pernah mengirimkan susu kepada Nabi Shalallahu alaihi wassalam ketika beliau wukuf di Arafah, lalu beliau meminumnya di hadapan orang banyak (sebagai tanda tidak berpuasa). (HR. Bukhari dan Muslim).
Amalan Lain di Hari Arafah dan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
Selain puasa Arafah yang memiliki keutamaan spesifik, pintu-pintu kebaikan lainnya juga terbuka lebar di sepanjang sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Mari kita isi hari-hari mulia ini dengan berbagai amalan shaleh lainnya:
Memperbanyak Takbir, Tahlil, dan Tahmid: Lantunkan zikir "Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Walillahil hamd" serta takbir lainnya sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah). Semarakkan rumah, masjid, dan lingkungan kita dengan kumandang zikir ini.
Memperbanyak Dzikir dan Doa secara Umum : Terutama di hari Arafah, perbanyaklah dzikir apa saja yang kita hafal dan panjatkan doa-doa terbaik untuk diri sendiri, keluarga, orang tua, umat Islam, serta bangsa dan negara.
Membaca dan Mentadabburi Al-Qur'an : Tingkatkan interaksi kita dengan Al-Qur'an melalui tilawah (membaca), tadabbur (merenungi maknanya), dan berusaha mengamalkan isi kandungannya.
Bersedekah : Lipat gandakan amalan sedekah kita di hari-hari yang mulia ini, karena pahala setiap kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Melaksanakan Shalat Sunnah: Perbanyak shalat sunnah, seperti shalat Dhuha, Tahajjud, shalat rawatib (qabliyah dan ba'diyah), dan shalat sunnah lainnya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Melaksanakan Ibadah Kurban: Bagi yang memiliki kelapangan rezeki, melaksanakan ibadah kurban pada hari Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah amalan yang sangat utama, penuh berkah, dan memiliki makna sosial yang mendalam.
Limpahan Ampunan di Hari Penuh Berkah
Sahabat Muslimah, puasa Arafah dan keseluruhan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah kesempatan emas yang Allah Subhanahu wa ta'ala anugerahkan kepada kita untuk meraih limpahan ampunan-Nya, meningkatkan derajat ketakwaan, dan memanen pahala yang berlipat ganda. Dengan keutamaan yang begitu besar, selayaknya kita menyambutnya dengan penuh semangat dan berusaha untuk melaksanakannya dengan penuh keikhlasan serta kesungguhan.
Mari kita manfaatkan setiap detik di hari Arafah dan hari-hari mulia di awal Dzulhijjah ini dengan sebaik-baiknya. Perbanyak ibadah, dzikir, doa, dan segala bentuk amal shaleh. Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menerima setiap amal ibadah kita, mengampuni segala dosa dan kekhilafan kita, serta memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang muttaqin. Aamiin ya Rabbal 'alamin.