Muslimahdaily - Thaif merupakan sebuah kota yang memiliki peranan penting dalam sejarah Islam. Terletak sekitar 70-80 km di tenggara Mekkah, Thaif dikenal dengan iklimnya yang sejuk serta tanahnya yang subur, menjadikannya pusat pertanian di Jazirah Arab. Namun, lebih dari itu, Thaif menyimpan kisah perjuangan dakwah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang sarat dengan hikmah dan ketabahan.
Sebelum kedatangan Islam, Thaif dihuni oleh suku Tsaqif, salah satu suku Arab yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik yang besar. Kota ini juga menjadi pusat penyembahan berhala, salah satunya Latta, yang diyakini sebagai dewa utama oleh penduduk setempat. Thaif memiliki hubungan erat dengan Mekkah dalam hal perdagangan dan sosial budaya.
Kedatangan Rasulullah ke Thaif
Setelah mengalami kehilangan dua pendukung terbesarnya, Abu Thalib dan Khadijah, kaum Quraisy memberi serangan terhadap Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam. Dalam rangka mencari perlindungan dan dukungan bagi dakwah Islam, Rasulullah memutuskan untuk pergi ke Thaif bersama Zaid bin Haritsah.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Rasulullah mulai berdakwah kepada para pemimpin Thaif dan masyarakatnya. Namun, terdapat penolakan dan pengusiran terhadap Rasulullah. Tidak hanya itu beliau juga dihina dan dilempari batu hingga mengalami luka fisik yang cukup parah.
Dalam kondisi terluka, Rasulullah berlindung di sebuah kebun anggur milik Utbah dan Syaibah, dua saudagar Quraisy. Di sana, seorang budak Kristen bernama Addas memberikan anggur kepada Rasulullah. Setelah mendengar doa Rasulullah saat menyantap anggur tersebut, Addas terkesan dan akhirnya memeluk Islam.
Di saat penuh kesedihan, malaikat Jibril datang dan menawarkan untuk menghancurkan Thaif dengan menimpakan gunung kepada mereka. Namun, dengan kelembutan hatinya, Rasulullah menolak dan justru berdoa agar kelak keturunan penduduk Thaif mendapat hidayah.
Peran Thaif dalam Islam Pasca Hijrah
Meskipun awalnya menolak Islam, penduduk Thaif berbondong-bondong masuk Islam dengan sukarela dan menjadi bagian dari umat Muslim yang taat. Thaif akhirnya menjadi salah satu kota penting dalam perkembangan Islam. Pada tahun 8 Hijriah, setelah Fathu Makkah, Thaif menjadi bagian dari wilayah Islam.
Selain itu, Thaif juga dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir Abdullah bin Abbas, salah satu sahabat Nabi yang terkenal karena keilmuannya. Di kota ini terdapat Masjid Ibn Abbas serta berbagai situs bersejarah lainnya yang menarik perhatian umat Muslim hingga kini.
Sejarah Thaif mencerminkan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan dakwah. Penolakan yang diterima Rasulullah di Thaif justru menjadi bukti betapa besar kasih sayang beliau terhadap umat manusia. Kini, Thaif menjadi kota yang berkembang dengan pesat dan menjadi tujuan wisata religi bagi umat Islam di seluruh dunia.